Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Istri yang kamu nikahi tidak semulia Khadijah, tidak setaqwa Aisyah,pun tidak setabah Fatimah. Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah.
Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Isterimu menjadi tanah, kamu langit penaungnya. Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Istri ibarat ternak, kamu penggembalanya. Istri adalah murid, kamu mursyidnya. Istri bagaikan anak kecil. Kamu tempat bermanja dan berkeluh kesahnya. Dan ketika istri menjadi racun, kamulah penawar bisanya.
Seandainya isteri tulang yang bengkok maka berhati-hatilah meluruskannya. Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki istri yang sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Rasullah SAW, pun bukan Sayyidina Ali Karramallahuwajhah. Cuma suami akhir zaman yang mencoba untuk menjadi suami sholeh..
No comments:
Post a Comment