Thursday, May 28, 2009

Tajuk Mei 2009

Pembaca yang budiman,
Waktu dan umur, ditentukan dari bagaimana kita berpikir, dan dari apa yang diperbuat. Hasilnya penandanya. Bagi para peneliti lahirnya KRB tidak berlebihan jika dikatakan sebagai penanda awal perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (11 April 1852), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).
Citra adalah dunia menurut persepsi kita. Adapun citra yang terbentuk dari sebuah lembaga merupakan realitas yang ditampilkan olehnya yang setara dengan opini publik. Kini Di usianya yang ke-192 KRB sedang berbenah diri untuk membenahi, membangun sistem administrasi satu persatu, menata kembali keindahanan dan kerapihan kebunnya yang telah tercemar oleh sampah dan tangan-tagan jahil yang tidak bertanggung jawab. Semua dilakukan ini dilakukan, mulai dari mulai kepingan yang terkecil yang sudah tak bisa terpegang oleh tangan hampa, harus dengn pinset atau alat sejenisnya, sampai kepingan terbesar yang masih bisa terpegang, semuanya dilakukan dengan telaten, agar dia bisa kembali seperti semula, meski kami yakin takkan sesempurna awalnya.
Mahalnya harga untuk menggapai Citra, maka Motivasi yang tinggi ini diterjemahkan dengan strategi yang matang lalu dilaksanakan dengan sinergi persaudaraan yang hakiki diantara civitas di semua bagian dan unit kerja.
Tidak ada ilmu pengetahuan tanpa bahasa. Begitu pentingnya bahasa, penggunaan bahasa berpengaruh terhadap konstruksi realitas dan makna yang dikandungnya, terlebih atas hasilnya:makna dan citra. Dalam momen ulang tahun kebun tercinta ini, kami berharap dapat turut memberikan kontribusi nyata dalam penyebaran informasi hasil penelitian dari KRB demi memujudkan cita-cita mulia menggapai citra lembaga. Dirgahayu kebunku, dirgahayu Kebun Raya Bogor ke-192.