Pernikahan menyingkap tabir rahasia.
Suami yang menikahimu tidaklah semulia Muhammad SAW,tidak setaqwa Ibrahim,pun tidak setabah Ayub. Apalagi setampan Yusuf.
Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh.
Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama.
Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya. Suami adalah nahkoda kapal, dan kamu pengemudinya. Saat suami seorang raja, kamu dspat merasakan anggur singgasananya.
Dan ketika suami menjadi racun,kamulah penawar bisanya.
Sungguh,tatkala suami sebagai inti jantung keluarga, maka istri-lah rusuk pelindungnya.
Seandainya suami bengis lagi lancang, maka berhati-hatilah meluruskannya.
Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT.
Karena memiliki suami yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa.
Kamu bukanlah Khadijah yang sempurna dalam menjaga, pun bukan Hajar yang setia dalam sengsara.
Cuma wanita akhir zaman yang memcoba untuk menjadi istri salehah.
No comments:
Post a Comment