Berbicara mengenai hari lingkungan hidup yang jatuh di bulan Juni ini, telah mengingatkan kita akan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia. Namun Kenyataan telah banyak membuktikan bahwa kegiatan industrialisasi telah banyak menyebabkan kerusakan lingkungan, mulai hilangnya mata air, polusi udara, polusi suara dan berkurangnya vegetasi, degradasi keanekaragaman hayati.
Sebenarnya upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang kita miliki tidak hanya sebatas seminar, pameran dan sejenisnya dan bertumpu pada Pemerintah saja, karena hal tersebut biasanya hanya akan melahirkan perbedaan persepsi dalam pengelolaan sumber daya hayati, dimana pemerintah menganggap lebih berhak daripada masyarakat setempat sehingga kadangkala pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan nilai dan budaya setempat.
Sehingga Wajar jika para pakar di bidang keanekaragaman hayati membekali diri dengan pengetahuan yang memadai sehingga mereka bisa memberikan masukan kepada para pengambil kebijakan agar paham betul kerugian di masa kini dan masa mendatang ketika mereka harus mengambil pilihan untuk merusak hutan lindung.
Akhirnya kami berharap semoga dalam sajian ini dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk dapat berpartisipasi melestarikan kekayaan keanekaragaman hayati di bumi pertiwi ini melalui berbagai pemikiran dan metode yang dapat diimplementasikan.