Wednesday, January 28, 2009

Tajuk November 2008

Pembaca yang budiman,
Keprihatinan besar terhadap rusak dan hilangnya kekayaan hayati Indonesia telah menaruh perhatian dunia dan pemerintah kita. Hal ini ditandai dengan dimulainya pembangunan kebun raya baru di tiap – tiap provinsi.

Ketika hutan semakin gundul, sungai semakin dangkal, tak ada lagi air bersih, hingga lenyapnya padi di sawah dan buah-buahan di pepohonan, mungkin baru akan menyadarkan penghuni bumi saat ini untuk tidak berbuat yang merugikan bagi alam.

Pendidikan yang diberikan oleh alam akibat rusaknya hutan dan lingkungan tampaknya memang cara terbaik bagi kita semua untuk menggerakkan naluri kita bersama-sama memulai melestarikan kekayaan keanekaragaman hayati, yang jumlahnya sudah semakin sedikit agar tetap terjaga hingga masa depan.
Selamat datang kebun raya baru, semoga semangat konservasi memberikan kesatuan kekuatan bagi kita semua untuk tetap bisa menjaga kelestarian harta bangsa Indonesia yang tak ternilai ini.

Tajuk Oktober 2008

Pembaca yang Kami hormati,

Tidak ada keabadian di dunia ini kecuali perubahan. Oleh sebab itu regenerasi yang terjadi dalam suatu lembaga merupakan hal lumrah. Perubahan dan pergeseran pemimpin dalam sebuah lembaga merupakan awal dari mengemban amanah., dan merupakan kebutuhan serta peristiwa yang wajar dalam rangka dinamisasi manajemen lembaga yang dapat memberikan nuansa baru dalam lingkungan lembaga, sekaligus diharapkan munculnya ide-ide baru yang inovatif dan kreatif.
Namun harus kita sadari bersama bahwa, dinamisasi manajemen lembaga tidak serta merta hanya sekedar mengubah struktur organisasi tapi harus dibarengi dengan disiplin, profesionalitas, dan semangat kerja sumber daya manusia di belakang struktur tersebut. Dengan struktur baru tersebut, diharapkan unit-unit kerja menjadi lebih lincah, efektif, dan efisien dalam melaksanakan tupoksi serta visi dan misi, kebun yang kita cintai ini .

Akhirnya atas nama seluruh Civitas Kebun Raya Bogor, Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibu Dr. Irawati yang telah menyelesaikan tugas atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara dan dharma baktinya kepada kebun tercinta ini

Kepada Pimpinan baru kami, Ir. Mustaid Siregar M.Si. Kami mengucapkan Selamat datang, selamat bekerja dan semoga Allah SWT, selalu memberikan kekuatan rahmat dan hidayah-NYA untuk menjalankan tugas dengan penuh amanah.

Tajuk September 2008

Melalui pemahaman yang benar, saling pengertian dan dalam kebersamaan, sesungguhnya pembangunan mental jiwa yang memiliki basis moral, etos kerja dan karakter bangsa yang kuat secara rohani merupakan benteng moral masyarakat dar berbagai pengaruh negative dari luar.
Tidak dapat dipungkiri, adanya budaya kerja yang telah dibentuk telah menjadikan orang sulit berinteraksi dengan aktivitas spritualnya, yang kondisinya sudah terkikis, sehingga melupakan ikatan spiritualnya dengan Sang Khalik, padahal sang sang waktu berjalan terus begitu cepat
Datangnya bulan Ramadhan ini merupakan momentum yang relevan untuk menumbuhkan semanagat sekaligus wahana memelihara dan memulihkan kesadaran citra diri kita sebagai ciptaan-NYA diantara mahluk lain-NYA untuk kembali pada fitrah manusia yang sesungguhnya.

Tajuk Agustus 2008

Sudah 63 tahun bangsa ini merdeka, kemerdekaan yang sudah diraih patut dibanggakan oleh bangsa ini, dan hendaknya terus diperjuangkan dengan mengisinya melalui berbagai bentuk prestasi.
Bangsa ini membutuhkan karya nyata dari kita.
Distorsi memang biasa terjadi dalam memaknai arti kemerdekaan saat ini.
Namun , kita harus ingat, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya .
Untuk itu selayaknya minimal kita harus mempunyai dorongan mental untuk mendo’akan para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan ini.

Tajuk Juli 2008

Terjalinnya harmonisasi komunikasi yang interaktif dan dinamis dalam penyebarluasan hasil riset kepada khalayak sebagai pengguna teknologi menyebabkan masyarakat secara cepat dan tepat menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan zaman.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pada dasarnya masyarakat kita selalu menanti adanya inovasi-inovasi di bidang pengetahuan dan teknologi. Namun perlu diingat bahwa inovasi-inovasi tersebut tidak hanya membawa dampak positif, melainkan juga bisa membawa dampak negatif. Karena publikasi hasil riset dari sebuah institusi seperti LIPI dapat berpotensi mempengaruhi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah bahkan berisiko memancing konflik. Alasan bahwa tidak semua lembaga penelitian di Indonesia berkualitas dan profesional

Sehingga pemurnian cita-cita luhur dalam membangun iptek demi kemajuan masyarakat Indonesia yang dilakukan oleh para peneliti kita harus selalu mengedepankan profesionalisme, kejujuran ilmiah dan selalu memegang amanah (uang rakyat) dalam penelitiannya.

TAJUK JUNI 2008

“Ubah Perilaku dan Cegah Pencemaran Lingkungan”. itulah tema perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini. Mengubah perilaku berarti mengubah “Kepribadian” yang merupakan suatu tingkatan di mana kita bisa disebut sebagai manusia, sekaligus mengingatkan tugas kita untuk mengelola bumi yang terbatas ini secara arif dan bijaksana, agar bisa menjamin kelangsungan hidup manusia. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa kian hari jumlah sumber daya alam (hutan, air, udara, dan sebagainya) semakin berkurang, sementara yang tersisa kualitasnya kian menurun.

Secara individu kita dapat memberikan kontribusi nyata pada pelestarian lingkungan hidup. Kontribusi nyata tersebut dimulai berupa perilaku ramah lingkungan seperti : menanam pohon penghijauan, mengelola sampah dengan baik, dan mengonsumsi produk ramah lingkungan.
Namun terkadang “kedewasaan moral” lah yang justru mensyaratkan adanya kemauan untuk berubah. Karena dalam kepribadian manusia ada ruang yang sangat luas untuk rasionalitas, moralitas, cinta, dan idealita-idealita yang seringkali dicapai secara tidak sempurna

Melalui tema perayaan Hari Lingkungan Hidup yang dicanangkan tahun ini, semoga kita dapat lebih cepat lagi mewujudkan “kedewasaan moral” masyarakat Indonesia yang lebih humanis dalam mengelola sumber daya alam di negara tercinta ini

TAJUK MEI 2008

Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Kebun Raya Bogor dibangun bukan semata demi keindahan kota, tetapi lebih didasarkan atas pertimbangan perlunya konservasi tumbuhan. Kini Kebun Raya Bogor berusia 191 tahun. Dengan umur setua itu, pencapaian apa yang terpenting? KRB tentu mengalami pasang-surut. Berkali-kali mengalami masa kejayaan dan keemasan, pernah juga mengalami penurunan. Yang jelas, KRB punya sejarah yang panjang. Memiliki pengalaman konservasi yang sangat luas. Jadi, tidak berlebihan kalau pendirian KRB dikatakan sebagai awal perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (11 April 1852), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894). Bahkan, Berbagai event penting pernah diselenggarakan di KRB. masih segar dalam ingatan kita ketika Presiden Amerika Serikat, George W Bush direncanakan mendarat di daerah resapan air Kebun Raya Bogor pada 20 November 2006 lalu.
Meski kini telah berdiri Kebun Raya Purwodadi (30 Januari 1941), Kebun Raya Eka Karya Bali (15 Juli 1959), Kebun Raya Jambi (19 Juni 2003), Kebun Raya Batu Raden (29 Desember 2004), dan Kebun Ekologi Cibinong Bogor (22 Juli 2004). KRB tetap dikenal luas, Artinya, KRB punya banyak pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran.
Umur memang hanya angka namun Kita bisa belajar dari kejayaan masa lalu, bisa juga belajar dari kelemahan di masa lalu, dan yang terpenting adalah tetap semangat !

TAJUK April 2008

Negara kita memiliki sejarah yang panjang tentang pembangunan perkebunrayaan. Perkembangan pembangunan kebun raya di Indonesia yang pesat saat ini menuntut semakin terencananya program kerja untuk lebih bekerja secara rapi dan profesional, agar masyarakat kita lebih dapat menghargai konservasi terkait dengan kelestarian keanekaragaman hayati di negeri ini.
Dijadikannya Kebun Raya Cibodas sebagai referensi oleh para ilmuwan bidang botani membuktikan kepercayaan dunia internasional terhadap KRC. Bahwa Negara kita adalah sumber kekayaan keanekaragaman hayati yang tersimpan sejak masa lalu, itu disadari menjadi bagian dari sejarah pembangunan KRC.
Kepercayaan yang diraih di tingkat internasional harus menjadi pemacu perbaikan di tingkat lokal, menumbuhkembangkan semangat berkompetisi untuk mencapai hasil yg optimal sesuai dengan kemampuan dan kapasitas diri. Sebab itu, yg lebih penting untuk “dipamerkan” dalam sebuah institusi sekelas Kebun Raya Indonesia bukanlah piala dan trophi seabrek-abrek, melainkan karya nyata atau hasil kerja dari para civitasnya masing-masing.

Tuesday, January 27, 2009

Tajuk Maret 2008

Berbuat sesuatu terhadap konservasi alam dapat dalam bentuk apa saja, sebagai wujud kepedulian kita terhadap kelestarian lingkungan. Namun terkadang hal yang paling berat adalah untuk 'memulainya' . Tak perlu menanam pohon berhektar-hektar. Bagaimanapun juga, persoalan bumi adalah persoalan kita bersama, jadi harus kita selesaikan bersama-sama Dengan menanam satu pohon saja di masing-masing rumah merupakan satu bentuk kepedulian kita untuk menyelamatkan bumi ini, yang kelak setidaknya bermanfaat turut menyumbangkan oksigen bagi masyarakat di sekitar. Bahwa yang namanya lingkungan itu juga begitu besar peranannya untuk mendukung kelangsungan hidup manusia. Semoga dengan menghijaukan kembali bumi bisa memberi inspirasi bagi kita semua untuk berbuat lebih baik bagi bumi kita

Tajuk Februari 2008

Salah satu hal yang menyebabkan cepat terkurasnya kekayaan sumber daya alam di Indonesia adalah kesalahan dalam mengelola kekayaan sumber daya tersebut.
Coba saja bayangkan, jika tanaman langka asli Indonesia tidak dipelihara dengan baik, kemana lagi generasi mendatang akan mencari ?
Untunglah Indonesia masih mempunyai kebun raya yang memprakarsai strategi konservasi tumbuhan secara ex-situ ( diluar habitat alami ). Kata kunci untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di Indonesia harus berjalan dua sisi, yaitu mensejahterakan rakyat dan menyelematkan keanekaragaman hayati.
Jika pemanasan global tidak ditekan, kelestarian dan keutuhan tumbuhan satwa dan ekosistemnya akan sulit terdeteksi, untuk saat ini beberapa jenis pohon berubah menjadi pohon langka, bahkan tibanya musim tertentu di suatu negara, kini mulai bergeser dan tidak lagi sesuai dengan kebiasaannya
Sebenarnya dengan hidup senafas dan selalu menjaga kelestarian lingkungan akan membuat asyik pemandangan dan nyaman sekaligus menjauhkan diri dari bencana alam yang akhir-akhir ini sering terjadi.